Halaman

Jumat, 03 April 2009

Rabu, 01 April 2009

Mumpung Masih Muda

Alhamdulillah was shalaatu was salaamu ‘ala Rasulillah wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam.

Waktu muda, kata sebagian orang adalah waktu untuk hidup foya-foya, masa untuk bersenang-senang. Sebagian mereka mengatakan, “Kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, dan mati masuk surga.” Inilah guyonan sebagian pemuda. Bagaimana mungkin waktu muda foya-foya, tanpa amalan sholeh, lalu mati bisa masuk surga[?] Sungguh hal ini dapat kita katakan sangatlah mustahil. Untuk masuk surga pastilah ada sebab dan tidak mungkin hanya dengan foya-foya seperti itu. Semoga melalui risalah ini dapat membuat para pemuda sadar, sehingga mereka dapat memanfaatkan waktu mudanya dengan sebaik-baiknya. Hanya pada Allah-lah tempat kami bersandar dan berserah diri.


Wahai Pemuda, Hidup di Dunia Hanyalah Sementara

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasehati seorang sahabat yang tatkala itu berusia muda (berumur sekitar 12 tahun) yaitu Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma. (Syarh Al Arba’in An Nawawiyah Syaikh Sholeh Alu Syaikh, 294). Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang pundaknya lalu bersabda,

كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ , أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ

“Hiduplah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.” (HR. Bukhari no. 6416)

Lihatlah nasehat yang sangat bagus sekali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada sahabat yang masih berusia belia.

Ath Thibiy mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memisalkan orang yang hidup di dunia ini dengan orang asing (al ghorib) yang tidak memiliki tempat berbaring dan tempat tinggal. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan lebih lagi yaitu memisalkan dengan pengembara. Orang asing dapat tinggal di negeri asing. Hal ini berbeda dengan seorang pengembara yang bermaksud menuju negeri yang jauh, di kanan kirinya terdapat lembah-lembah, akan ditemui tempat yang membinasakan, dia akan melewati padang pasir yang menyengsarakan dan juga terdapat perampok. Orang seperti ini tidaklah tinggal kecuali hanya sebentar sekali, sekejap mata.” (Dinukil dari Fathul Bariy, 18/224)

Negeri asing dan tempat pengembaraan yang dimaksudkan dalam hadits ini adalah dunia dan negeri tujuannya adalah akhirat. Jadi, hadits ini mengingatkan kita dengan kematian sehingga kita jangan berpanjang angan-angan. Hadits ini juga mengingatkan kita supaya mempersiapkan diri untuk negeri akhirat dengan amal sholeh. (Lihat Fathul Qowil Matin)

Dalam hadits lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا لِى وَمَا لِلدُّنْيَا مَا أَنَا فِى الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا

“Apa peduliku dengan dunia?! Tidaklah aku tinggal di dunia melainkan seperti musafir yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu musafir tersebut meninggalkannya.”Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi) (HR. Tirmidzi no. 2551. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam

‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu juga memberi petuah kepada kita,

ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً ، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً ، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا ، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ

“Dunia itu akan pergi menjauh. Sedangkan akhirat akan mendekat. Dunia dan akhirat tesebut memiliki anak. Jadilah anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab), sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari beramal.” (HR. Bukhari secara mu’allaq –tanpa sanad-)

Manfaatkanlah Waktu Muda, Sebelum Datang Waktu Tuamu

Lakukanlah lima hal sebelum terwujud lima hal yang lain. Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir)

Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, maksudnya: “Lakukanlah ketaatan ketika dalam kondisi kuat untuk beramal (yaitu di waktu muda), sebelum datang masa tua renta.”

Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, maksudnya: “Beramallah di waktu sehat, sebelum datang waktu yang menghalangi untuk beramal seperti di waktu sakit.”

Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, maksudnya: “Manfaatklah kesempatan (waktu luangmu) di dunia ini sebelum datang waktu sibukmu di akhirat nanti. Dan awal kehidupan akhirat adalah di alam kubur.”

Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, maksudnya: “Bersedekahlah dengan kelebihan hartamu sebelum datang bencana yang dapat merusak harta tersebut, sehingga akhirnya engkau menjadi fakir di dunia maupun akhirat.”

Hidupmu sebelum datang kematianmu, maksudnya: “Lakukanlah sesuatu yang manfaat untuk kehidupan sesudah matimu, karena siapa pun yang mati, maka akan terputus amalannya..”

Al Munawi mengatakan,

فَهِذِهِ الخَمْسَةُ لَا يَعْرِفُ قَدْرَهَا إِلاَّ بَعْدَ زَوَالِهَا

“Lima hal ini (waktu muda, masa sehat masa luang, masa kaya dan waktu ketika hidup) barulah seseorang betul-betul mengetahui nilainya setelah kelima hal tersebut hilang.”At Taisir Bi Syarh Al Jami’ Ash Shogir, 1/356) (

Benarlah kata Al Munawi. Seseorang baru ingat kalau dia diberi nikmat sehat, ketika dia merasakan sakit. Dia baru ingat diberi kekayaan, setelah jatuh miskin. Dan dia baru ingat memiliki waktu semangat untuk beramal di masa muda, setelah dia nanti berada di usia senja yang sulit beramal. Penyesalan tidak ada gunanya jika seseorang hanya melewati masa tersebut dengan sia-sia.

Orang yang Beramal di Waktu Muda Akan Bermanfaat untuk Waktu Tuanya

Dalam surat At Tiin, Allah telah bersumpah dengan tiga tempat diutusnya para Nabi ‘Ulul Azmi yaitu [1] Baitul Maqdis yang terdapat buah tin dan zaitun –tempat diutusnya Nabi ‘Isa ‘alaihis salam-, [2] Bukit Sinai yaitu tempat Allah berbicara langsung dengan Nabi Musa ‘alaihis salam, [3] Negeri Mekah yang aman, tempat diutus Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Setelah bersumpah dengan tiga tempat tersebut, Allah Ta’ala pun berfirman,

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ (4) ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ (5) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.” (QS. At Tiin [95]: 4-6)

Maksud ayat “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,” ada empat pendapat. Di antara pendapat tersebut adalah “Kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya sebagaimana di waktu muda yaitu masa kuat dan semangat untuk beramal.” Pendapat ini dipilh oleh ‘Ikrimah.

“Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.” Menurut Ibnu ‘Abbas, ‘Ikrimah, Ibrahim dan Qotadah, juga Adh Dhohak, yang dimaksudkan dengan bagian ayat ini adalah “dikembalikan ke masa tua renta setelah berada di usia muda, atau dikembalikan di masa-masa tidak semangat untuk beramal setelah sebelumnya berada di masa semangat untuk beramal.” Masa tua adalah masa tidak semangat untuk beramal. Seseorang akan melewati masa kecil, masa muda, dan masa tua. Masa kecil dan masa tua adalah masa sulit untuk beramal, berbeda dengan masa muda.

An Nakho’i mengatakan, “Jika seorang mukmin berada di usia senja dan pada saat itu sangat sulit untuk beramal, maka akan dicatat untuknya pahala sebagaimana amal yang dulu dilakukan pada saat muda. Inilah yang dimaksudkan dengan firman Allah (yang artinya): bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.”

Ibnu Qutaibah mengatakan, “Makna firman Allah (yang artinya), “Kecuali orang-orang yang beriman” adalah kecuali orang-orang yang beriman di waktu mudanya, di saat kondisi fit (semangat) untuk beramal, maka mereka di waktu tuanya nanti tidaklah berkurang amalan mereka, walaupun mereka tidak mampu melakukan amalan ketaatan di saat usia senja. Karena Allah Ta’ala Maha Mengetahui, seandainya mereka masih diberi kekuatan beramal sebagaimana waktu mudanya, mereka tidak akan berhenti untuk beramal kebaikan. Maka orang yang gemar beramal di waktu mudanya, (di saat tua renta), dia akan diberi ganjaran sebagaimana di waktu mudanya.” (Lihat Zaadul Maysir, 9/172-174)
Begitu juga kita dapat melihat pada surat Ar Ruum ayat 54.

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفاً وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ

“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki- Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Ar Ruum: 54)

Ibnu Katsir mengatakan, “(Dalam ayat ini), Allah Ta’ala menceritakan mengenai fase kehidupan, tahap demi tahap. Awalnya adalah dari tanah, lalu berpindah ke fase nutfah, beralih ke fase ‘alaqoh (segumpal darah), lalu ke fase mudh-goh (segumpal daging), lalu berubah menjadi tulang yang dibalut daging. Setelah itu ditiupkanlah ruh, kemudian dia keluar dari perut ibunya dalam keadaan lemah, kecil dan tidak begitu kuat. Kemudian si mungil tadi berkembang perlahan-lahan hingga menjadi seorang bocah kecil. Lalu berkembang lagi menjadi seorang pemuda, remaja. Inilah fase kekuatan setelah sebelumnya berada dalam keadaan lemah. Lalu setelah itu, dia menginjak fase dewasa (usia 30-50 tahun). Setelah itu dia akan melewati fase usia senja, dalam keadaan penuh uban. Inilah fase lemah setelah sebelumnya berada pada fase kuat. Pada fase inilah berkurangnya semangat dan kekuatan. Juga pada fase ini berkurang sifat lahiriyah maupun batin. Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban”.” (Tafsir Al Qur’an Al Azhim pada surat Ar Ruum ayat 54)

Jadi, usia muda adalah masa fit (semangat) untuk beramal. Oleh karena itu, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Janganlah disia-siakan.

Jika engkau masih berada di usia muda, maka janganlah katakan: jika berusia tua, baru aku akan beramal.

Daud Ath Tho’i mengatakan,

إنما الليل والنهار مراحل ينزلها الناس مرحلة مرحلة حتى ينتهي ذلك بهم إلى آخر سفرهم ، فإن استطعت أن تـُـقدِّم في كل مرحلة زاداً لما بين يديها فافعل ، فإن انقطاع السفر عن قريب ما هو ، والأمر أعجل من ذلك ، فتزوّد لسفرك ، واقض ما أنت قاض من أمرك ، فكأنك بالأمر قد بَغَـتـَـك

Sesungguhnya malam dan siang adalah tempat persinggahan manusia sampai dia berada pada akhir perjalanannya. Jika engkau mampu menyediakan bekal di setiap tempat persinggahanmu, maka lakukanlah. Berakhirnya safar boleh jadi dalam waktu dekat. Namun, perkara akhirat lebih segera daripada itu. Persiapkanlah perjalananmu (menuju negeri akhirat). Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan. Tetapi ingat, kematian itu datangnya tiba-tiba. (Kam Madho Min ‘Umrika?, Syaikh Abdurrahman As Suhaim)

Semoga maksud kami dalam tulisan ini sama dengan perkataan Nabi Syu’aib,

إِنْ أُرِيدُ إِلَّا الْإِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ

“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.” (QS. Hud [11]: 88)

Semoga Allah memperbaiki keadaan segenap pemuda yang membaca risalah ini. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada mereka ke jalan yang lurus.

Alhamdulillahilladz i bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala wa alihi wa shohbihi wa sallam.

Selasa, 24 Maret 2009

Nasehat Kehidupan

1. KETIKA MENCARI CALON
Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita
Janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.
2. KETIKA MELAMAR
Anda bukan sedang meminta kepada orang tua/wali si gadis,
tetapi meminta kepada Allah melalui orang tua/wali si gadis.
3. KETIKA AKAD NIKAH
Anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu,
tetapi menikah di hadapan Allah
4. KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN
Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoa'kan anda,
kerana anda harus berfikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berfikir untuk BERCERAI kerana menyia-nyiakan do'a mereka.
5. KETIKA MALAM PERTAMA
Bersyukur dan bersabarlah.
Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat.
6. SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sedarilah bahawa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga,
tapi juga semak belukar yang penuh onak dan duri.
7. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA GOYANG
Jangan saling berlepas tangan,
tapi sebaliknya justeru semakin erat berpegang tangan
8. KETIKA BELUM MEMILIKI ANAK.
Cintailah isteri atau suami anda 100%
9. KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK.
Jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak anda,
tetapi cintailah isteri atau suami anda 100%
dan cintai anak-anak anda masing-masing 100%.
10.KETIKA EKONOMI KELUARGA MERUDUM
Yakinlah bahawa pintu rezeki akan terbuka lebar berbanding lurus
dengan tingkat ketaatan suami dan isteri.
11.KETIKA EKONOMI BERKEMBANG
Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita
12.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri memerlukan pertolongan Anda.
13.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI
Tetaplah berjalan dengan gemalai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan
semua pekerjaan.
14.KETIKA MENDIDIK ANAK
Jangan pernah berpikir bahawa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak,kerana orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak ....
15.KETIKA ANAK BERMASALAH
Yakinilah bahawa tidak ada seorang anakpun yang tidak mahu bekerjasama dengan orang tua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.
16.KETIKA ADA PIL.
Jangan diminum, cukuplah suami, isteri sebagai ubat.
17.KETIKA INGIN AMAN DAN HARMONIS
Gunakanlah formula 7 K
1 Ketaqwaan
2 Kasih sayang
3 Kesetiaan
4 Komunikasi dialogis
5 Keterbukaan
6 Kejujuran
7 Kesabaran

Senin, 23 Maret 2009

atsar Sahabat

Hai manusia! Ketahuilah apa yang kau bangun akhirnya akan hancur, usiamu akan habis, ragamu akan ditimbun tanah. Temanmu hanyalah amal shaleh.
Jadilah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan. Dilempar buahnya dengan batu, tetapi tetap dibalas dengan buah. (Abu Bakar)

Selasa, 17 Maret 2009

الْعَرَبِيَّةُ وَاْلإِنْكِلِيْزِيَّةُ لَكُمْ اَلْلُغَةُ

الْعَرَبِيَّةُ وَاْلإِنْكِلِيْزِيَّةُ لَكُمْ اَلْلُغَةُ
ARABIC AND ENGLISH FOR YOU
Bahasa Arab dan Inggris Untuk Anda
Conversation -- مُحَادَثَة


أ- اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُة يَا أَخِي.
A. Assalamu ‘alaikum, my brother

ب - وَعَلَيْكُوُ السَّلاَمُ
B. Wa ‘alaikumus-salam,

ب - كَيْفَ حَالُكَ؟
A. How are you?
(Bagaimana khabar anda?)

أ - بِخَيْرٍ، اَلْحَمْدُ لِلَّهُ، شُكْرًا. وَأَ نْتَ؟
B. Fine, thanks. And you?
(Baik-baik, saja, terima kasih, dan anda?)

أ - بِخَيْرٍ، اَلْحَمْدُ لِلَّهُ، شُكْرًا.
A. I m very very well, thank you.
(Saya baik-baik, terima kasih)

ب – إِلَى أَيْنَ تَذْهَبُ
B. Where are you going?
(Hendak pergi kemana anda?)

-----------------------------------
أَذْهَبُ أَنْ أَزُوْرَ أُسْتَاذ أَحْمَدٌ
A. I am going to see Ust. Ahmad.
(Saya akan mengunjungi u.Ahmad)

ب - مَاذَا تُرِيْدُ
B. What for?
(Mau apa?}

أ - أُرِيْدُ أَنْ أَعْرِفَ عَنِ الْجَمَاعَةِ
A. I want to know about Al Jama'ah.
(Saya ingin tahu tentang Al Jama'ah)

ب – حَسَنًا. أَ يُمْكِنُنِى مَعَكَ؟
B. Good. May I go with you?
(Boleh saya ikut bersama anda?)

تَفَضَّلْ، بِكُلِّ سُرُوَرْ
A. Yes, with pleasure
(Ya, dengan senang hati)

أ - هَيَّابِنَا نَذْهَبُ
Let us go (Let's go).
(Mari kita pergi)
-------------------------------

Kosa kata –Qamus-Vocabulary
1. إِلَى - to (tu) - ke
2. أَيْنَ- Where (we:) – di mana
3. - تَذْهَبُyou go - anda pergi (ذَهَبَ-يَذْهَبُ)
4. أَنْ – if (if) – jika/kata sambung 2kk
5. أَزُوْرَ- I visit (ai visit) – saya mengunjungi
( زَارَ-يَزُوْرُ ) – to visit – mengunjungi.
6. أًرِيْدُ – I want (ai want) – saya ingin.
يُرِيْدُ) (أرَادَ- - to want – ingin, mau.
7. أَ عْرِفُ – I know (ai now) – saya tahu.
(عَرَفَ-يَعْرِفُ) – to know – tahu, kenal
8. عَنِ – about (e'baut) – tentang.
9.أَ يُمْكِنُنِى - May I (mai ai) – bolehkah
saya. أَ – what – apa/kah.
10. مَعَكَ- with you – bersama/dengan anda.
11. تَفَضَّلْ- please (pliez) – silahkan.
12. بِكُلِّ- with every – dengan segala
12. سُرُوَرْ- pleasure (plezye:) – senang hati
13. هَيَّابِنَا- Let us (let as) – mari, ayo.
go (gow) – pergi.


تَوْضِيْح – Explanation - Penjelasan

1. Redaksi menyuguhkan bahasa Arab dan Inggris ini kepada para pembaca untuk sama-sama dipelajari dengan kesungguhan. Para pembaca disarankan mengkliping pelajaran ini.
2. Ke dua bahasa ini adalah kunci ilmu pengetahuan. Bahasa ini harus diperaktekkan dalam percakapan, baik di kalangan keluarga, jiran maupun teman-teman. Yang sudah bisa berbahasa ke dua bahasa ini disarankan beramal sholeh untuk membimbing yang belum bisa.
3. Dalam pelajaran bahasa percakapan tersebut, redaksi memberikan kosa kata (Qamus/vocabulary). Untuk bahasa Inggris, diberikan cara membacanya di dalam kurung. Untuk kata kerja (kk) diberikan akar katanya dalam tanda kurung. Contoh: أَذْهَبُ (أَنَا أذْهَبُ) - I go (ai gou) – saya pergi. تَذْهَبُ (أَنْتَ تَذْهَبُ)- you go. تذْهَبِيْنَ (أَنْتِ تَذْهَبِيْنَ) untuk wanita. نَذْهَبُ (نَحْنُ نَذْهَبُ) – We go – Kita/Kami pergi. dll. Kata ini dalam bentuk waktu sekarang. Dalam bahasa Arab disebut Fi'il Mudhori'. Akar katanya: ذَهَبَ – He went (hi went) – dia (laki-laki) telah pergi. Dalam bahasa Arab disebut Fi'il Madhi' kata kerja bentuk lampau. Umumnya kata kerja dalam bahasa Arab berasal dari kata kerja bentuk lampau. Kemudian ditasrifkan ke dalam bentuk sekarang atau akan datang dan lain-lainnya.
4. Dalam bahasa Inggris Fi'il Mudhori' itu disebut Present Tense. Misalnya: I go to see Ahmad. We go…. Kata go kata kerja atau verb to go. Untuk orang ketiga tunggal: He (hi) dia/Ahmad, She (syie) dia/Siti, kata kerja yang berakhiran huruf hidup ditambah es di belakangnya dan yang berakhiran huruf mati ditambah s. to go menjadi goes (gouz): He goes… She goes… . to read (ri:d) membaca, menjadi reads. He reads a book (hi ri:d e' bu:k). Untuk sesuatu pekerjaan yang sedang dilakukan, kata kerja tersebut ditambah bentuk ing. Misal: go menjadi going: He is going to the market (ma:kit) dia sedang pergi ke pasar (pajak); to read menjadi reading. She is reading a book – Dia (wanita) sedang membaca sebuah buku. I am visiting Ahmad – saya mengunjungi Ahmad. They are playing football (dei a: pleying futbal) – Mereka sedang bermain sepakbola. Kata is, am dan are disebut verb to be (kata kerja bantu) untuk kalimat yang tidak menggunakan kata kerja dan kalimat dalam bentuk sedang berlangsung. Bentuk kalimat ini disebut Present Continuos Tense.
5. اَلضَّمَائِرٌ – Personal Pronoun – Kata ganti nama: مُفْرَدٌ – Singular – Tunggal :هُوَ – He (is)- dia; هِيَ – She (is) - dia (w); أَنْتَ – You (are) – engkau; أَنْتِ – You (are) - engkau (w); أَنَا – I (am) – saya. جَمْع – Plural – Jamak: هُمْ – They (are) – Mereka; هُنَّ – They (are) – Mereka (w); أَنْتُمْ – You (are) – kamu; أَنْتُنَّ – You (are) – Kamu (w); نَحْنُ – We (are) – Kami/Kita.
Selain itu, ada kata IT (is) kata ganti nama untuk nama-nama hewan, tumbuh
tumbuhan dan benda. (rds) الحمد لله, والله أعلم بالصواب

sumber: khilafahnewsletter No. 23 tahun ke 3 / Rabi'ul Awwal - Rabi'ul Akhir 1430 H

Sabtu, 14 Maret 2009

Ya Allah, jadikan awal hari ini kebaikan, tengahnya kejayaan & ujungnya keuntungan. Aku berlindung padaMu dari hari yang awalnya ketakutan, tengahnya kecemasan & ujungnya kesedihan. Amin

Selasa, 10 Maret 2009

aMal JariYaH

PANITIA PEMBANGUNAN
MASJID AL - JAMA’AH - BALIKPAPAN

Mengajak segenap kaum Muslimin untuk ber amal jariah dalam Pembangunan Mesjid Al-jama’ah, yang berlokasi di (simpang tiga) Jl. Indrakila - Jl. Pattimura RT 28, Batu Ampar Balikpapan Utara
Dana dapat disalurkan melalui :
Bank Muamalat Indonesia, No. Rek No. 601.03332.22 a/n ADZRA’IE ABDUL SYUKUR
berupa matterial hub : Bpk Chairul 081347970020
Ust. Adzra’ie 08195504076

Selasa, 03 Maret 2009

Sabtu, 28 Februari 2009

Song For Gaza

WE WILL NOT GO DOWN
(Composed by Michael Heart)
Copyright 2009
A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive
They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right
But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

*Terjemahannya:
Cahaya putih yang membutakan mata
Menyala terang di langit Gaza malam ini
Orang-orang berlarian untuk berlindung
Tanpa tahu apakah mereka masih hidup atau sudah matiMereka datang dengan tank dan pesawat
Dengan berkobaran api yang merusak
Dan tak ada yang tersisa
Hanya suara yang terdengar di tengah asap tebal
Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini
Wanita dan anak-anak
Dibunuh dan dibantai tiap malam
Sementara para pemimpin nun jauh di sana
Berdebat tentang siapa yg salah & benar
Tapi kata-kata mereka sedang dalam kesakitan
Dan bom-bom pun berjatuhan seperti hujam asam
Tapi melalui tetes air mata dan darah serta rasa sakit
Anda masih bisa mendengar suara itu di tengah asap tebal
Kami tidak akan menyerah
Di malam hari, tanpa perlawanan
Kalian bisa membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati
Kami tidak akan menyerah
Di Gaza malam ini

Kamis, 26 Februari 2009

Do'a ku

Ya Allah, ajarilah kami bagaimana
memberi sebelum meminta,
berfikir sebelum bertindak,
santun dalam berbicara,
tenang ketika gundah,
diam ketika emosi melanda,
bersabar dalam setiap ujian
dan jadikanlah kami orang yang
selembut Abubakar,
sepintar Ali,
sebijaksana Umar,
sedermawan Usman,
sesederhana bilal,
setegar Khalid,
dan selayaknya mentari yang tidak bosan-bosan menyinari bumi

Amin

Jumat, 20 Februari 2009

LBIPI Kaltim

LEMBAGA BIMBINGAN IBADAH

DAN PENYULUHAN ISLAM (LBIPI)


MUKADIMAH

Perkembangan dan derap kehidupan pada era informasi dan iptek ini terasa sangat cepat dan dinamis.

Perubahan dan pergeseran nilai-nilai kehidupan sangat cepat berubah. Keadaan terkadang menuntut kita turut berpacu, ambisi untuk merebut kemenangan dalam berkompetisi akan mudah terkena radiasi pemikiran materialisme dan sekuler. Persaingan tidak sehat sering terjadi walaupun terpaksa harus mengorbankan harga diri.

Iman pun terpaksa atau dengan sukarela terkadang harus tergadaikan, apa boleh buat demi uang, demi ambisi dan gengsi juga demi cita-cita.

Banyak orang berhasil menumpuk kekayaan tetapi jiwanya miskin. Banyak orang berhasil meraih cita-cita dan kedudukan tinggi tetapi martabatnya rendah. Banyak orang mampu menguasai iptek, komputer dan alat komunikasi tetapi sedikit yang mampu menguasai diri. Keseimbangan dan hati nurani cenderung menghilang. Banyak perilaku aneh, sadis dan hilang rasa malu, congkak dan semena-mena sering menyertai orang-orang yang berhasil, sebaliknya putus asa, stress dan depresi menyertai orang-orang yang gagal.

Bimbingan Ibadah dan Penyuluhan Islam menjadi sangat penting, sebab satu-satunya obat penawar yang mampu mengembalikan manusia kepada keseimbangan dan fitrahnya hanya Islam. Islam bagi manusia ibarat air bagi ikan. Manusia akan hidup dan berkesinambungan bila kembali pada Islam dengan benar.

Atas dasar hal tersebut di atas, kami merasa terpanggil untuk menyelenggarakan bimbingan dan penyuluhan tentang Islam kepada umat manusia pada umumnya dan kaum muslimin khususnya sebagai wujud tuntutan Al-Qur’an dan As-Sunnah dan kepedulian terhadap kemaslahatan dan keselamatan ummat. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberkati dalam ridho-Nya. Amin ya Robbal ‘alamin.


BIMBINGAN DAN PENYULUHAN

Untuk itu kami mempersiapkan tenaga para pembimbing dan pengajar yang siap untuk:

1. Memberikan santunan dan pelayanan berupa bimbingan ibadah dan penyuluhan Islam, meliputi:

· Khatib shalat jum’at

· Muballigh / Da’i untuk ceramah dan penyuluhan agama

· Pengisian ta’lim / kajian kitab

· Konsultasi agama baik langsung maupun tertulis melalui surat maupun telepon tentang aqidah, akhlaq, ibadah, umroh, munakahat, muamalah, ijtima’iyah, ukhuwah Islamiyah dan berbagai macam masalah keagamaan

· Privat untuk pelajaran Qiro’atul Qur’an, Tafsir, Hadist, Fiqhus Sunnah, Bahasa Arab dan Qowa’idul Lughah (Nahwu – Sharaf)

· Program khusus TATBIQI, mampu membaca, menulis, dan memahami Al-Qur’an dalam 27x pertemuan

2. Menerima dan menyalurkan maal (dana) kepada mustahiqnya sesuai dengan petunjuk dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, berupa:

· Zakat mal (harta) untuk delapan ashnaf

· Shadaqah jariyah untuk pembangunan sarana ibadah

· Santunan untuk fuqara, masakin dan yatim piatu

· Infaq fie sabilillah untuk kemaslahatan umat di jalan Allah


TENAGA PEMBIMBING

· Ustadz H, Adzra’ie Abd. Syukur

· Ustadz Ir. Wahyu Iwa Sumantri

· Ustadz Rais Abdullah, Lc., MA

· Ustadz Makmun, S.Ag., M.Ag

· Ustadz Joko Susilo, S.PdI

· Ustadz Ihin Sholihin Ayyub, A.Md

· Ustadz Nurhabibi, S.Sos

· Ustadz Didiek Purwanto, SS

· Ustadz Basuki Purnomo, ST

· Ustadz Ahmad Fauzi, ST

· Ustadz Amir Syarifudin, ST

· Ustadz Ahyaudin, S.Tp

· Ustadz Mahpudz Nuzuli

· Ustadz Hamli Kadri

· Ustadz M. Zainuri, S.Sos.I

· Ustadz Saefudin


PENASIHAT

Q Prof. DR. Ir. H. Ach. Ariffien Bratawinata, M.Agr

Q Ustadz H, Adzra’ie Abd. Syukur

Q Ustadz Ir. Wahyu Iwa Sumantri


MAKLUMAT

Kepada kaum muslimin yang berminat untuk mendapatkan bimbingan ibadah dan penyuluhan Islam atau ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut, silahkan menhubungi:

Sekretariat LBIPI Kaltim

Jl. Sentosa Gg. Kenangan III No. 71

RT. 79 RW. II Samarinda 75117

Telepon: 05417203024, 081399912627, 05417094497, 085250961116, 85279728498

Website: www.jamaahmuslimin.com

E_mail: lbipismd@yahoo.co.id

PENUTUP

Kerjasama untuk meninggikan kalimah Allah dan mewujudkan masyarakat Islami yang beriman dan bertaqwa yang dilandasi oleh semangat ukhuwah Islamiyah, dapat terwujud bila kaum muslimin memiliki kesadaran untuk berjuang dan saling menunjuang, kuat menguatkan sesama umat Islam dalam satu kesatuan yang kokoh dan kuat, Semoga rahmat dan barokah Allah Subhanahu wa ta’ala menyertai kita semua, amin.

Minggu, 01 Februari 2009

Fatwa MUI Tentang Tidak Ikut Pemilu (GOLPUT)

Dipaksakan dan Kontraproduktif

Dalam sidang pleno Ijtima' Ulama Komisi Fatwa MUI se Indonesia III di Padang Panjang, Sumatra Barat, Ahad, 25 Januari 2009 dinyatakan antara lain bahwa tidak ikut memilih dalam PEMILU hukumnya adalah haram.

Dilihat dari perspektif hukum Islam fatwa tersebut tidak tepat, dan dalam perspektif hukum positif juga bertentangan dengan undang-undang, karena keikutsertaan seseorang dalam PEMILU adalah hak bukan kewajiban. Sehingga fatwa tersebut terkesan dipaksakan dan akan kontraproduktif, yang akan membuat MUI makin diremehkan oleh umat Islam.

Dari perspektif agama Islam PEMILU bukanlah syari'at sehingga tidak perlu dihukumi. Bahkan dalam Fiqh Siyasahpun tidak dikenal adanya institusi PEMILU dalam memilih Imaamul Muslimin atau Khalifah. Sehingga menarik-narik masalah PEMILU ke ranah agama (syari'at) adalah bertentangan dengan nash syari'at yang sharih (QS. Al-Hujurat : 1). Pada ayat ini Allah melarang orang-orang yang beriman menetapkan suatu hukum sebelum ada ketetapan dari Allah dan Rasul-Nya.

Lebih tegas lagi Allah menyatakan dalam QS. An-Nahl : 116, yang oleh Ibn Katsier (w.774 H) ditafsirkan, "Termasuk dalam pengertian ayat ini adalah orang yang membuat perilaku bid'ah yang tidak ada sandarannya dalam syari'at dan menghalalkan sesuatu yang diharamkan oleh Allah, atau mengharamkan yang dihalalkan oleh Allah hanya berlandaskan rasio dan syahwatnya".

Apabila kita menarik-narik masalah PEMILU kepada masalah syari'at maka akan mengerdilkan agama Islam yang bersifat universal (QS. Al-Anbiya : 107). Walaupun ada kaidah Ushul Fiqh yang menyatakan "Al-Hukmu yadurru ma'a al-illati wujudan wa adaman", namun kaidah ini tidak dapat diterapkan dalam masalah PEMILU yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah agama.

Kami memperingatkan, sebagai ulama agar berhati-hati betul dalam mengeluarkan fatwa, karena akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT (kullukum roo'in wakullukum mas'ulun 'an ro'iyytihi).

Fatwa haram tersebut dapat mengarah pada kampanye partai-partai yang menyatakan pula haram (kafir) bagi mereka yang tidak memilih partainya. Secara individual dapat memunculkan kampanye individual, kalau tidak memilih dirinya atau seseorang hukumnya haram. Padahal meminta amanat jabatan kepemimpinan di dalam syari'at Islam adalah haram hukumnya. Sebagaimana Rasulullah SAWtelah mengingatkan sahabatnya.

Fatwa "ulama warosatul anbiya" yang takut kepada Allah, hendaklah benar-benar dapat dijadikan sebagai rujukan dan pegangan umat dalam menegakkan syari'at Islam yang rahmatan lil 'alamin di muka bumi ini. Wallahu a'lam bish shawwab. Drs.KH.Yakhsyalloh Mansur,M.A

Sabtu, 17 Januari 2009

Gazwah Fath Al Aqsha

Berikut Rangkaian Tabligh Akbar "Al Aqsha Haqquna: di Kaltim
1. Shalat Lail
T4: Masjid islamic Center, Jl. Slamet Riadi Karang Asam
waktu: 02.30 Wite .
Imaam: KH. Abul Hidayat Saerodji (Pengasuh Ponpes Shuffah Hizbullah)
NB; Insyaallah disertai dubes palestina

2. Shalat Subuh
T4: Masjid islamic Center, Jl. Slamet Riadi Karang Asam
waktu: 04.45 Wite
Imaam: Drs. KH. Yakhsyallah Mansur, M.Ag

3. Tausyiah

4. Longmarch
Rute: masjid Islamic Center - Jl. Cendana - Jl. Pangeran Antasari - Jl. Ir. H. Juanda -
Jl. Mayjen Sutoyo (Pembangunan) - Jl. M. Yamin - Jl. ki Hajar Dewantara -
GOR 27 September Unmul
Waktu: 06.00 - 08.00

5. Tabligh Akbar & Pameran Foto
T4: GOr 27 September Unmul
Waktu; 09.00 - selesai
Pengisi: a. Rektor Unmul
b. Ketua Aqsha Working Group Pusat - H. Agus Sudarmaji, S.Psi., MM
c. Drs. KH. Yakhsyallah Mansur
d. Mr. Farid Mave Mehdavi - Dubes Palestina
e. Drs. H. Awang Farouk Ishaq, M.Si
f. KH. Abul Hidayat Saerodji

Demikian. Jazakallah Khair

Sabtu, 10 Januari 2009