Halaman

Rabu, 21 September 2016

Taujih buat kami

بسم الله...

Semakin kita menshaleh dan menshalehakan diri di dunia bersama pasangan kita,
maka kesempatan hidup bersama di surga semakin besar..

Karena kematian pasti datang, maka saling menjadi #perantara kebaikan, pahala dan perantara hidayah selama hidup bersamanya..

Jika hanya berpikir 'Cinta Sehidup Semati' bersama di dunia dan berpisah dalam kematian..

Maka apalah artinya sebuah #pernikahan yg di dunia dilimpahi bergelimang harta dan keromantisan semu..?

Namun tidak terbersit usaha dalam membangun rumah tangga #abadi bersama di Surga..
 
#Tumbuhkanlah Cinta, karena pasangan yg selalu bertambah karena keshaleh/keshalehaanya..

Bukan hal-hal yg bersifat nafsu, harta dan keduniaan..

Katakan padanya..
"Semakin shaleh/shaleha dirimu, semakin cintalah aku padamu karena Allah, karena aku ingin bersamamu sampai Surga"

Yang lagi menunggu datangnya calon penyempurna agama, di Aamiin kan juga ya.. biar ketularan berkahnya..

Minggu, 18 September 2016

Jumat, 16 September 2016

MEREKA BERTANYA MANA KESAKSIAN BAHWA ITU KHALIFAH

MEREKA BERTANYA MANA KESAKSIAN BAHWA ITU KHALIFAH

Banyak sekali dikalanggan umat Islam yang sangsi terhadap Imaam Jama'ah Muslimin (Hizbullah) BAHWA ITU KHALIFAH
Diantara ke sangsiannya,antara lain:
>Seandainya itu khalifah mana maklumatnya.
>Seandainya itu khalifah mana kekuasaannya.
>Seandainya itu khalifah mana sanadnya.
>Seandainya itu khalifah mana eksistensinya.
>Seandainya itu khalifah mana pengakuannya dari negri muslim lainya.
>Seandainya itu khalifah ulama mana yang mengakuinya, dan lain sebagainya.

Wajar mereka merasa sangsi terhadap Imaam atau khalifah Jama'ah Muslimin (Hizbullah),tetapi di masa Nubuwah pun banyak yang sangsi terhadap eksistensi Nabi.
Yang kita khawatirkan, kalau kita seandainya hidup di masa Nubuwah jangan-jangan menjadi orang yang sangsi ingkar terhadap Nabi, nauzubillah Mindzalik.
Karena di masa Nubuwah pun terjadi polemik semacam ini
Di mana para pembesar Mekah datang kepada Nabi, mereka bertanya:
>Siapa yang menjadi saksi bahwa engkau itu Nabi ?
>Kami bertanya kepada agama Adigdaya Millah Isra'il Yahudi dan Nasrani penguasa Bizantium, bahwa kamu tidak ada pada mereka
Maka apa jawaban Nabi saw ?
Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah". Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui". Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)" (QS Al-An-Am ayat 19)
Inilah jawaban dari polemik-polemik yang sangsi terhadap tegaknya khalifah hari ini,bahwa yang menjadi saksi yang menjadi sah nya khalifah Jama'ah Muslimin (Hizbullah) hari ini cukuplah Allah dan Al-Qur'an yang memberi petunjuk,artinya cukup dalil-dalil Al-Qur'an dan Al-Hadist yang landing dengan tegaknya khalifah ini, bukan eksistensi atau pengakuan negri-negri Adigdaya Amerika dan sekutunya dan lain sebagainya.

Wallahu 'alam bisshowab